Trend Digitalisasi dan Green Economy Berwawasan Lingkungan menjadi perhatian BI Papua dalam Peningkatan Ekonomi Papua

0
104

Bpt-Bali, Desa Panglipuran Sebagai desa adat yang berada di kabupaten Bangli, Bali merupakan salah satu tempat yang juga dikunjungi BI Papua dalam kegiatan gathering bersama 25 Jurnalis asal Papua.

Dikatakan Kepala KPw BI Papua  Juli Budi winantya, terkait agenda kegiatan yang digelar BI bersama 25 Jurnalis Papua di Bali merupakan pelatihan penulisan berita ekonomi serta kunjungan ke Bank sampah dan Desa Adat Panglipuran Bali.

Juli mengatakan terkait ekonomi kedepan ada dua hal yang harus menjadi perhatian Bank indonesia, perhatian Indonesia dan perhatian  dunia, yakni ekonomi digital dan ekonomi sircular berbasis lingkungan (wawasan lingkungan).

“kita semuanya harus mengarah ke digitalisasi kalau kita mau efisien tumbuh berkesinambungan”,ujarnya.

Sementara terkait wawasan lingkungan kedepan semua aktifitas ekonomi diharapkan  berwawasan lingkungan, dan hal ini menjadi upaya BI.

“ekonomi yang sekarang kita menyebutnya linear ekonomi, yakni mulai mengambil resources (sumber daya), kita menggunakannya, kemudian membuang menjadi ekonomi sirkular jadi melingkar sumber dayanya masih bisa dipake”,jelasnya.

Ditambahkan Kepala KPw BI Papua, Juli Budi Winantya bahwa harapannya dua trend ekonomi tersebut bisa dilaksanakan dengan baik di Provinsi Papua.

“Tujuan kunjungan kita ke Bali, harapannya dapat memperkaya wawasan teman-teman media di Papua,” ungkapnya kepada wartawan di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, sekembalinya dari Denpasar Bali, Minggu (12/6/22).

Selain itu kunjungan ke Desa Wisata Panglipuran adalah salah-contoh pengelolaan digital sekaligus green economy berwawasan lingkungan,  karena parawisata juga salah-satu potensi unggulan dari Papua.

Terkait hal tersebut, ucapnya, pihaknya telah telah membuka 50 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), yang dikaitkan dengan dua trend penting, yakni digitalisasi dan green economy berwawasan lingkungan.

“Jadi kita sedang mengadakan pelatihan on boarding UMKM ada dari fashion, kuliner, souvenir dan lain-lain, agar mereka bisa olah dan jual hasilnya di platform digital, karena kita sekaligus dua hal memberdayakan UMKM. Tapi juga mendigitalkan UMKM,” jelasnya.(Redaksi)