Para siswa di SD Inpres Kobakma usai imunisasi oleh tenaga medis dari Puskesmas Kobakma, Rabu (29/9/21)

 

JAYAPURA – Pemberian imunisasi kepada siswa-siswi kelas 1, 2 dan 5 di SD Inpres Kobakma, Mamberamo Tengah sempat mengalami penolakan dari orang tua atau wali siswa-siswi.

Penolakan tersebut diakui Plt Puskesmas Kobakma, Yunita Ranni, Amd. Kep, membuat pihaknya mengalami penundaan imunisasi hingga 1 minggu. “Program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) ini sangat sulit kami jalankan disini (Mamberamo Tengah) karena banyak hoax,” ujarnya pada awak media, Rabu (29/9/21).

Yunita ungkapkan, alasan penolakan tersebut karena para orang tua atau wali murid khawatir saat pemberian imunisasi, bukan imunisasi yang diberikan melainkan vaksin covid-19. “Itu kendala besar kami. Itu yang jadi pergumulan kami,” ungkap Yunita.

Maka, pihaknya harus melakukan penyuluhan berkali-kali bersama orang tua, guru, Lembaga Masyarakat Adat (LMA) dan kepala Distrik untuk sosialisasi. “Akhirnya setelah berkumpul, hari ini baeu bisa dilaksanakan. Kepala Distrik kan yang punya hak ulayat dan paling didengar, nah kepala Distrik sosialisasikan kepada kepala kampung dan orang tua atau wali agar anak-anak mereka mau diimunisasi,” jelasnya.

Dikesempatan yang sama, Juru Imunisasi Puskesmas Kobakma, Lulus Doa Rius, Amd. Keb menyampaikan, di SD Inpres Kobakma ada 41 siswa yang diimunisasi. “21 siswa kelas 1, 13 siswa kelas 2 dan 7 siswa kelas 5 yang tadi diimunisasi. Nanti selanjutnya ada 2 sekolah lagi,” katanya.

Lulus menerangkan, untuk menghindari penolakan-penolakan pada sekolah-sekolah selanjutnya, pihaknya akan melakukan metode yang sama yaknu berkomunikasi dengan kepala Distrik dan mengumpulkan para orang tua atau wali murid lagi.

“Kita terus sosialisasikan betapa pentingnya imunisasi. Kita juga yakinkan imunisasi berbeda dengan vaksin,” terang Lulus.

Pada pemberian imunisasi di SD Inpres Kobakma juga ada pelayanan pemeriksaan gigi gratis dan pemberian obat cacing kepada siswa-siswi. “Setiap siswa diperiksa terlebih dahulu, pemeriksaan dari ujung kaki sampai rambut, dilanjutkan dengan imunisasi, pemeriksaan gigi dan pemberian obat cacing,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Distrik Kobakma, Yocko M.R. Baminggen, S.STP mengatakan bahwa telah memberikan sosialisasi kepada 2 sekolah berikut yang akan disasar untuk pemberian imuniasi. “Sekolah-sekolah itu malah antusias sekali ingin segera menerima imunisasi,” katanya.

Yocko beberkan, cara sosialisasi yang ia lakukan adalah dengan mendekati para orang tua atau wali murid dan mensosialisasikan dengan bahasa daerah agar mudah dipahami dan mengerti.

“Ini juga dapat ditiru dan menjadi pesan kepada kepala-kepala distrik terutama daerah pegunungan. Kita harus dukung pemberian imunisasi ini karena penting untuk anak-anak dan mereka adalah generasi penerus bangsa,” tutup Yocko. (FA)